Laman

Minggu, 03 Februari 2013

Manfaat Permainan Tradisional Bagi Perkembangan Anak



       Semakin berkembangnya zaman yang didominasi oleh berbagai macam kecanggihan teknologi, menggeser kesenangan anak-anak pada berbagai macam permainan tradisional. tanpa disadari hal tersebut berpengaruh bagi perkembangan anak-anak yang merupakan generasi penerus bangsa. Permainan tradisional, selain sebagai hiburan dan ajang permainan, ternyata memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan anak, salah satunya adalah anak-anak lebih berbahagia, serta memiliki pengalaman masa kecil yang menyenangkan, yang kelak dapat diceritakan pada anak-cucu mereka. Berikut ini merupakan manfaat permainan tradisional anak-anak :



Anak menjadi lebih kreatif

Permainan tradisional biasanya dibuat langsung oleh para pemainnya. Mereka menggunakan barang-barang, benda-benda, atau tumbuhan yang ada di sekitar para pemain. Hal tersebut  mendorong mereka untuk lebih kreatif menciptakan alat-alat permainan.

Selain itu, permainan tradisioanal tidak memiliki aturan secara tertulis. Biasanya, aturan yang berlaku, selain aturan yang sudah umum digunakan, ditambah dengan aturan yang disesuaikan dengan kesepakatan para pemain. Di sini juga terlihat bahwa para pemain dituntut untuk kreatif menciptakan aturan-aturan yang sesuai dengan keadaan mereka. 

 

Mengembangkan kecerdasan spasial anak

Bermain peran dapat ditemukan dalam permainan tradisional seperti jamuran, soyang. Permainan itu mendorong anak untuk mengenal konsep ruang dan berganti peran (teatrikal).

Mengembangkan kecerdasan musikal anak
Nyanyian atau bunyi-bunyian sangat akrab pada permainan tradisional.
Permainan-permainan yang dilakukan sambil bernyanyi, antara lain seperti ular-ularan, jamuran.

 

 Mengembangkan kecerdasan spiritual anak
  1. Dalam permainan tradisional mengenal konsep menang dan kalah. Namun menang dan kalah ini tidak menjadikan para pemainnya bertengkar atau minder. Bahkan ada kecenderungan, orang yang sudah bisa melakukan permainan mengajarkan tidak secara langsung kepada teman-temannya yang belum bisa.
  2. Permainan tradisional dilakukan lintas usia, sehingga para pemain yang usianya masih belia ada yang menjaganya, yaitu para pemain yang lebih dewasa.
  3. Para pemain yang belum bisa melakukan permainan dapat belajar secara tidak langsung kepada para pemain yang sudah bisa, walaupun usianya masih di bawahnya.
  4. Permainan tradisional dapat dilakukan oleh para pemain dengan multi jenjang usia dan tidak lekang oleh waktu.
  5. Tidak ada yang paling unggul. Karena setiap orang memiliki kelebihan masing-masing untuk setiap permainan yang berbeda. Hal tersebut meminimalisir pemunculan ego di diri para pemainnya/anak-anak.

 

Mengembangkan kecerdasan natural anak

Banyak alat-alat permainan yang dibuat/digunakan dari tumbuhan, tanah, genting, batu, atau pasir. Aktivitas tersebut mendekatkan anak terhadap alam sekitarnya sehingga anak lebih menyatu terhadap alam. Contoh permainanannya antara lain jaranan, tekongan, gathengan, pasaran.



Mengembangkan kecerdasan kinestetik anak
Pada umumnya, permainan tradisional mendorong para pemainnya untuk bergerak, seperti melompat, berlari, menari, berputar, dan gerakan-gerakan lainnya. contoh permainannya antara lain betengan, jalungan (petak umpet),gobak sodor, bintang mas, engklek, bercok.







Mengembangkan kecerdasan intelektual anak

Permainan tradisional mampu membantu anak untuk mengembangkan kecerdasan intelektualnya. Sebab, permainan tersebut akan menggali wawasan anak terhadap beragam pengetahuan. Contohnya permainan sompyo, yang dimainkan dengan cara menebak huruf  yang menjadi hasil jumlah total jari pemain yang diikutkan.


Mengembangkan kecerdasan emosi dan antar personal anak  
Hampir semua permainan tradisional dilakukan secara berkelompok. Dengan berkelompok anak akan:


      1. mengasah emosi anak sehingga timbul toleransi dan empati terhadap orang lain, 
      2.  nyaman dan terbiasa dalam kelompok.
      3. mengembangkan sikap bekerja sama dengan kawan
      4. memupuk rasa setia kawan
      5. memupuk sikap sportif sejak dini.
Permainan ang dilakukan berkelompok antara lain permainan tikus-kucing, ular-ularan, kasti,


Mengembangkan kecerdasan logika anak
Beberapa permainan tradisional melatih anak untuk berhitung dan menentukan langkah-langkah yang harus dilewatinya, contohnya gathengan, engklek, gobak sodor, dakon

 

2 komentar: